Analisis jurnal tentang objek yang dikaji bedasarkan semiotika Ferdinand de Saussure
Saat pertemuan ke-4 pada mata kuliah Kajian Seni Rupa dan Desain, kami diperintahkan untuk menganalisis 3 jurnal yang membahas tentang objek yang dikaji dengan semiotika Ferdinand de Saussure menjadi sebuah literature review.
Berikut hasil analisis pada 3 jurnal yang saya dapatkan.
1. Jurnal 1
Judul :
Analisis Semiotika pada film Laskar
Pelangi
Objek :
Film Laskar Pelangi
Metode :
Metode pengkajian yang digunakan dalam
jurnal adalah pendekatan kualitatif. Menurut Gorman & Clayton Kualitatif
adalah melaporkan meaning of events dari apa yang diamati. Laporannya berisi
amatan berbagai kejadian dan interaksi yang diamati langsung penulis dari
tempat kejadian. Dalam menganalisis semiotika, penulis melaporkan amatan semiotik
pada Film Laskar Pelangi dan pemaknaannya.
Analisis :
Analisis data dalam jurnal adalah
menggunakan analisis semiotika dari teori Ferdinand De Saussure. Dimana, dalam
teori Ferdinand De Saussure peneliti akan menganalisis data yang diambil dari
film Laskar Pelangi. Dari data tersebut akan dilihat bagaimana Tanda, Penanda
dan Petanda serta dari hasil wawancara peneliti dapat mengambil kesimpulan
bagimana makna dari Realitas Eksternal yang membentuk persepsi manusia.
Kesimpulan :
- Semiotika Bahasa Pada Film Laskar Pelangi adalah bahasa yang memberikan makna positif kepada para penontonnya. Bahasa yang memiliki pesan-pesan moral yang tinggi tentang semangat, berbakti, pantang menyerah, mengabdi, berkorban, berintegritas serta pemerataan pendidikan memberikan makna positif yang mengajak penontonnya untuk memiliki karakter yang baik.
- Semiotika Gerak Pada Film Laskar Pelangi memberikan pesan moral yang tinggi bagi penontonnya. Gerak yang menunjukkan harapan dan ketulusan, semangat, kekaguman dan terus bertahan walau sulit memberikan makna bahwa kita harus memiliki harapan akan citacita kita dan tulus dalam melakukan apapun, selalu semangat dan terus bertahan untuk menggapai cita-cita kita. Dan sebagai pengajar, harus selalu bersemangat dalam mendidik serta memiliki harapan dan ketulusan kepada murid-murid.
- Pemaknaan Bahasa Pada Film Laskar Pelangi menurut hasil wawancara dengan informan yang menonton film tersebut, bahasa dalam film Laskar Pelangi memberikan makna yang positif. Dari semangat, motivasi, keinginan dan hasrat yang kuat untuk sekolah, pengorbanan, kerja keras, tanggung jawab, serta pemerataan pendidikan membuat mereka memiliki semangat untuk sekolah serta menyadarkan mereka tentang kerja keras untuk menggapai impian dan pentingnya kehadiran guru dalam mendidik generasi muda bangsa Indonesia.
- Pemaknaan Gerak Pada Film Laskar Pelangi bedasarkan hasil wawancara dengan informan yang menonton film tersebut, semua pemaknaan gerak menunjukkan memiliki makna yang positif. Dari gerak yang menunjukkan ketulusan, semangat, kekaguman, harapan, kebersamaan dan antusias memberikan makna bahwa ditengah keterbatasan harus tetap semangat, dalam kebersamaan pasti hal yang sulit dapat dilakukan, memiliki harapan dan ketulusan dalam mendidik serta terus memiliki harapan suatu saat nanti bisa menjadi pelangi yang indah serta selalu kagum dan bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Sang Pencipta.
2. Jurnal 2
Judul :
Analisis Semiotika Saussure pada karya
Poster Maharani yang berjudul “Save Childern”
Objek :
Poster Karya Maharani yang berjudul “Save
Childern”
Metode :
Metode yang digunakan dalam jurnal
adalah metode analisis interpretasi. Metode analisis interpretasi berfungsi
sebagai alat untuk menelusuri sistem tanda yang ada di dalam poster ini dengan
cara menggali informasi-informasi sebagai proses pengumpulan data.
Analisis :
Pendekatan teori yang digunakan dalam
menganalisis karya poster ini adalah teori semiotika komunikasi yang
dikemukakan oleh Ferdinand De Saussure. Teori ini cukup relevan untuk
menganalisis karya poster, karena sebuah poster tidak hanya menyajikan pesan
visual tetapi juga senantiasa menghadirkan teks verbal di dalamnya sebagai
salah satu unsur komunikasi, dengan demikian unsur-unsur komunikasi di dalam
poster tersebut dapat saling melengkapi dan memberikan kebermanfaatan bagia
masyarakat.
Kesimpulan :
Berdasarkan analisis sistem penandaan
yang terdapat pada poster “Save Children” ini dapat disimpulkan bahwa tanda
signifier dan tanda signified cukup jelas pemaknaannya baik dari sisi pesan
visual atau pesan verbal yang disampaikan. Secara keseluruhan pemaknaan yang
ditangkap dari poster ini berkaitan dengan kebebasan anak-anak. Pada usia dini
anak-anak memang harus lebih diperhatikan, terutama yang berkaitan dengan
kebebasan anak itu sendiri.
3. Jurnal 3
Judul :
Representasi Pesan Motivasi dalam Lirik
Lagu K-pop “Beautiful” By NCT 2021
Objek :
Lirik Lagu K-pop “Beautiful” By NCT
2021
Metode :
Jurnal tersebut menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Ferdinand De Saussure. Menurut
Moleong, Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang memiliki tujuan untuk
memahami kejadian seperti perilaku, pandangan, motivasi, tindakan, dll secara
utuh dan
dengan mendefinisikan kata
dan bahasa dalam
konteks tertentu, yang
wajar dan menggunakan berbagai
metode ilmiah. Riset kualitatif adalah riset yang data-datanya berupa
statement-statement atau
pernyataan-pernyataan dan berawal
dari pendekatan interpretif (subyektif).
Analisis :
Menganalisis makna atau pesan motivasi
dalam teks lagu Beautiful, pada jurnal tersebut memakai analisis semiotika Ferdinand de
Saussure. Karena analisis semiotik adalah sebuah analisis deskriptif
yang meluas, sehingga
peneliti membatasi dalam
menganalisisnya pada analisis pragmatis,
yang saja merupakan
salah satu langkah
dalam mempelajari hubungan antara simbol dan interpretasi objek
penelitian. Representasi dapat memberikan keterangan sebagai digunakannya
simbol yang terdiri dari gambar, suara, dll. Tanda di sini dapat berupa verbal
atau non-verbal deskripsikan sesuatu yang dirasakan dengan cara fisik tertentu.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil
dan pembahasan dari
jurnal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sebuah karya lirik
lagu mempunyai sebuah
makna yang disampaikan
oleh pencipta lagu kepada
pendengar yang dapat
dipresentasikan pada keadaan
realita yang dialami
orang.Dengan pendekatan analisis
semiotika Ferdinand De
Saussure yang tepat
untuk meneliti penanda dan
petanda yang sangat jelas pada lirik lagu “Beautiful”. Motivasi dan makna yang ada dalam
lirik lagu “Beautiful”adalah
sejak lahir manusia diciptakan berbeda-bedadengan kelebihan dankeunikan
masing-masing. Semua manusia juga akan mendapatkan pencapaian sesuai dengan
usaha yang dilakukan. Dengan demikian, perlu mencintai dan mengembangkan diri,
tidak perlu merasa rendah dari orang lain atau cemas dalam menjalani kehidupan.
4. Analisis Objek Desain
Selain menganalisis ke-3 jurnal diatas, kami juga menganalisis objek desain yang menarik bagi kami. Objek desain yang menarik bagi saya adalah Original Character. Original character atau OC adalah karakter yang dibuat bukan berdasarkan karakter lain yang sudah ada sebelumnya. Sehingga tidak melanggar hak cipta seseorang atau pihak tertentu. Dengan kata lain, kreator akan membuat karakter fiktif baru yang dimulai dari nol. Membuat original character juga harus menentukan ide dan konsep karakter seperti apa yang ingin diciptakan. Tak lupa juga menentukan latar belakang dari karakter tersebut.
Original character yang pertama kali
saya ciptakan adalah pada saat saya menduduki bangku SMP. Pada saat itu saya sedang
amat menyukai film anime Naruto Shippuden. Sebuah film kartun yang berasal dari
Jepang yang menceritakan kehidupan seorang Ninja. Karena saya menyukai anime
tersebut, saya pun berandai-andai menciptakan karakter yang saya inginkan
beserta latar belakang dari karakter tersebut. Selanjutnya saya mencoba
menggambar desain karakter tersebut, mulai dari postur tubuh, rambut serta
pakaian. Walau hasilnya kurang, tapi saya puas karna bisa menciptakan
tokoh/karakter fiksi bedasarkan imajinasi sendiri. Sampai sekarang hasil gambar
tersebut masih saya simpan dan jaga.
Komentar
Posting Komentar